Hak Siar Liga Eropa bikin Bangkrut Stasiun TV
Siaran liga Eropa secara reguler dan langsung ada di televisi di awali oleh RCTI dengan liga Italia nya, yang kemudian di susul oleh siaran liga Inggris oleh SCTV. Bagaiman trio Belanda mengacak acak sepak bola Italia dengan skill tinggi merupakan memory anak 90an soal liga Italia di masa itu, di susul oleh aksi Eric Cantona di Inggris yang membawa Manchester united menjadi raksasa Inggris.
Menayangkan Liga Eropa merupakan gengsi bagi stasiun tv di masa lalu, bahkan TVRI yang dahulu masih sendirian sebagai tv nasional tidak pernah absen even sepakbola dunia seperti world cup dan piala Eropa, sampai pada liga Jerman yang di tayang setiap malam Minggu bersamaan dengan tayangan juga Inggris.
Setelah tv swasta makin banyak jumlahnya, pemirsa benar benar di anjakan dengan tayangan bola dunia, liga spanyol, liga Champions, dan sepakbola lokal juga tidak kalah meriahnya . Persaingan begitu ketat antar televisi , dan produsen rokok biasanya selalu menjadi sponsor setia untuk tayangan olahraga sebelum dibatasi pada akhirnya.
Terjadinya ledakan akan komersialisasi liga Eropa terutama liga Inggris membuat hal siar sepakbola melambung tinggi, harganya sangat mahal, bahkan sampai trilyunan jika di rupiahkan, suatu modal yang mustahil di kembalikan dengan mengandalkan iklan saja. Disaat layanan tv berbayar mulai masuk dengan modal yang besar membuat tayangan sepakbola mendapat solusi atas mahalnya hak siar tersebut. Stasiun tv internasional yang mendapat kan hak siar bekerjasama dengan penyedia layanan tv berbayar dalam menyiarkan sepakbola Eropa, meski tetap ada jatah buat tv free to air yang menayangkan laga laga terbatas di akhir pekan.
Terkini perkembangan nya adalah Kultur penonton tv di Indonesia adalah menonton tv gratis masih sulit di rubah, meski di awal makin banyak penyedia tv berbayar yang muncul tapi tidak sampai lima tahun mengalami k sikutan pemasukan, sulitnya menambah pelanggan hingga semakin mahalnya menayangkan sepakbola Eropa membuat beberapa perusahaan penyedia tv berbayar limbung, dan akhirnya harus gulung tikar . Hanya ada beberapa yang masih bertahan dan hanya mengandalkan tayangan yang biasa biasa saja kualitasnya. Perkembangan hiburan tv digital ikut menambah keterpurukan tv satelit berbayar, kini stasiun tv internasional berubah bentuk menjadi aplikasi digital, yang dapat di tonton melalui gadget masing masing dengan jaringan internet.
No comments:
Post a Comment