Nasib Stasiun Tv Lokal Saat Ini
Stasiun TV lokal yang bersiaran makin lama berkurang jumlahnya, mahalnya operasional dan sulitnya mencari pendapatan iklan makin terseok-seok nya nasib beberapa stasiun. Erjqsanya tv nasional memang sulit tersaingi, Group besar atau konglomerasi hampir menguasai udara Indonesia saat ini. Ada 4 group televisi yang semakin besar dan membawa pemilik nya menjadi hitungan sebagai orang terkaya Se Indonesia.
Beberapa Logo Tv lokal
Group MNC, trans, media, Viva, Emtek, dan kompas Gramedia semakin berpengaruh tidak hanya menguasai hiburan layar kaca, tapi juga berpengaruh secara politik, tidak jarang sang owner dengan afiliasi politiknya berusaha mempengaruhi opini sosial politik Indonesia.
Lahan yang coba di ambil tv lokal dengan memproduksi acara bernuansa lokal terhalang biaya produksi yang sulit kembali, ada beberapa tv yang masih mencoba bertahan dengan menampilkan identitas etnik tertentu, sepeti JTV Surabaya yang mencoba menjadi tv nya wong jowo, dengan mempergunakan bahasa daerah menjadi menu utama di setiap acara nya. Usaha yang perlu keberanian dan konsistensi, tidak menutup kemungkinan akan kuat secara konten dan jumlah penonton jika di garap dengan lebih serius dan strategi marketing yang tepat.
Iklan yang di dambakan tv lokal masih menjadi angan angan, banyak tv lokal yang memasukkan acara berbayar seperti home shopping atau pengobatan alternatif menjadi menu acaranya, hanya sekedar mencari pemasukan yang tidak besar juga tersebut.
Bahkan ada tv lokal di jam utama atau prime time berisi acara home shopping yang sudah tentu untung untungan saja jika ada yang nonton. Terlalu banyak menayangkan acara home shopping atau pengobatan alternatif akan membuat penonton kurang simpatik, dan otomatis juga sulit mendapat penonton tetap.
Menggali selera penonton lokal harus tetap di lakukan stasiun tv lokasi, jika masih niat eksis. Tidak hanya kesenian daerah, atau musik dangdut selera penonton lokal kita, tapi juga berani memutar acara impor yang di rasa menjadi keinginan penonton. Bukankah sekarang tv nasional jarang ada tv series impor yang berkualitas dari western. Tidak selalu juga tv lokal bercita rasa daerah, rasa internasional juga patut di coba jika memungkinkan secara biaya dan menarik pengiklan .
Group MNC, trans, media, Viva, Emtek, dan kompas Gramedia semakin berpengaruh tidak hanya menguasai hiburan layar kaca, tapi juga berpengaruh secara politik, tidak jarang sang owner dengan afiliasi politiknya berusaha mempengaruhi opini sosial politik Indonesia.
Lahan yang coba di ambil tv lokal dengan memproduksi acara bernuansa lokal terhalang biaya produksi yang sulit kembali, ada beberapa tv yang masih mencoba bertahan dengan menampilkan identitas etnik tertentu, sepeti JTV Surabaya yang mencoba menjadi tv nya wong jowo, dengan mempergunakan bahasa daerah menjadi menu utama di setiap acara nya. Usaha yang perlu keberanian dan konsistensi, tidak menutup kemungkinan akan kuat secara konten dan jumlah penonton jika di garap dengan lebih serius dan strategi marketing yang tepat.
Iklan yang di dambakan tv lokal masih menjadi angan angan, banyak tv lokal yang memasukkan acara berbayar seperti home shopping atau pengobatan alternatif menjadi menu acaranya, hanya sekedar mencari pemasukan yang tidak besar juga tersebut.
Bahkan ada tv lokal di jam utama atau prime time berisi acara home shopping yang sudah tentu untung untungan saja jika ada yang nonton. Terlalu banyak menayangkan acara home shopping atau pengobatan alternatif akan membuat penonton kurang simpatik, dan otomatis juga sulit mendapat penonton tetap.
Menggali selera penonton lokal harus tetap di lakukan stasiun tv lokasi, jika masih niat eksis. Tidak hanya kesenian daerah, atau musik dangdut selera penonton lokal kita, tapi juga berani memutar acara impor yang di rasa menjadi keinginan penonton. Bukankah sekarang tv nasional jarang ada tv series impor yang berkualitas dari western. Tidak selalu juga tv lokal bercita rasa daerah, rasa internasional juga patut di coba jika memungkinkan secara biaya dan menarik pengiklan .
No comments:
Post a Comment